Sony RX100 VII atau yang juga dikenal dengan sebutan RX100 Mark VII adalah kamera saku premium flagship yang diluncurkan pada tahun 2019 sebagai generasi ketujuh dari seri RX100 yang sangat populer dan telah menjadi standar emas untuk kamera kompak kelas premium, menggabungkan teknologi fotografi profesional tingkat tinggi dalam bentuk yang sangat ringkas dan portabel sehingga bisa masuk ke dalam saku celana atau tas kecil namun mampu menghasilkan kualitas gambar dan video yang setara bahkan melampaui kamera mirrorless entry-level atau DSLR. Dengan harga berkisar antara Rp18 juta hingga Rp22 juta tergantung varian paket dan kondisi stok di pasaran Indonesia pada akhir 2025, Sony RX100 VII menargetkan segmen pasar fotografer profesional yang membutuhkan kamera backup portabel untuk dibawa kemana-mana, vlogger dan content creator yang menginginkan kualitas video 4K dengan autofokus tracking yang sangat cepat dan akurat, traveler yang tidak ingin membawa kamera besar namun tetap menginginkan kualitas gambar terbaik, serta enthusiast fotografi yang menghargai kombinasi performa tinggi dalam package yang sangat compact tanpa harus mengorbankan kontrol manual dan fitur advanced. Keunggulan utama RX100 VII terletak pada sistem autofokus revolusioner dengan 357 titik phase-detection dan 425 titik contrast-detection yang diadopsi dari kamera flagship Sony A9 professional sports camera, mampu mengunci fokus pada subjek dalam waktu hanya 0.02 detik yang merupakan salah satu autofokus tercepat di kelasnya, dilengkapi dengan teknologi Real-time Tracking dan Real-time Eye AF yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mendeteksi dan mengikuti subjek bahkan mata manusia atau hewan dengan akurasi luar biasa meskipun subjek bergerak cepat atau berpindah-pindah dalam frame.

Sensor 20.1 megapiksel tipe 1.0-inch Stacked Exmor RS CMOS yang digunakan adalah sensor paling canggih di seri RX100 dengan arsitektur bertumpuk atau stacked yang memisahkan pixel array dari circuitry sehingga menghasilkan kecepatan baca data yang jauh lebih cepat, memungkinkan burst shooting hingga 20 frames per second dengan autofokus dan autoexposure yang terus bekerja tanpa blackout pada viewfinder sehingga fotografer tidak kehilangan pandangan terhadap subjek, serta mode Single Burst Shooting yang ekstrem mampu menangkap 7 gambar dalam waktu hanya 1/90 detik atau 90 frames per second untuk momen yang sangat cepat seperti percikan air, burung terbang, atau momen decisive dalam olahraga. Lensa Zeiss Vario-Sonnar T* dengan rentang zoom 24-200mm equivalent dalam format full-frame memberikan fleksibilitas luar biasa dari wide-angle untuk landscape atau arsitektur hingga telefoto untuk wildlife atau portrait dengan background compression yang cantik, semuanya dalam satu kamera saku tanpa perlu ganti lensa seperti pada kamera interchangeable lens. Fitur video juga sangat advanced dengan kemampuan merekam 4K Ultra HD pada 30fps atau 24fps dengan full pixel readout tanpa pixel binning untuk detail maksimal, dukungan untuk S-Log3 dan HLG Hybrid Log Gamma profile untuk dynamic range yang sangat lebar dan grading fleksibel di post-production, High Frame Rate recording hingga 960fps untuk slow-motion dramatik, serta fitur unik berupa port microphone eksternal yang memungkinkan recording audio profesional menggunakan mikrofon seperti Sony ECM-G1 yang dirancang khusus untuk vlogging dengan kualitas audio jauh superior dibanding mikrofon built-in. Artikel komprehensif ini akan membahas secara mendalam tentang harga lengkap Sony RX100 VII untuk unit baru dan bekas di berbagai marketplace, spesifikasi teknis detail termasuk perbandingan dengan generasi sebelumnya seperti RX100 VI, RX100 V, dan RX100 III untuk memahami perbedaan dan peningkatan di setiap generasi, kelebihan dan kekurangan dibanding kompetitor seperti Canon G7X Mark III atau Fujifilm X100V, apakah worth it dibeli di tahun 2025 mengingat sudah berusia 6 tahun sejak peluncuran, serta tips penggunaan dan setting optimal untuk berbagai kebutuhan fotografi dan videografi.
Berapa Harga Sony RX100 VII?
Berapa harga Sony RX100 VII? atau Sony RX100 VII Harga:
Harga Sony RX100 VII Baru (Desember 2025)
Sony RX100 VII tersedia dalam beberapa varian paket yang berbeda di pasar Indonesia dengan harga yang bervariasi tergantung kelengkapan dan bonus aksesoris yang disertakan. Berikut adalah rincian harga untuk masing-masing paket berdasarkan data dari berbagai toko resmi dan marketplace terpercaya pada akhir tahun 2025.
Paket Kamera Only (Body Only)
Paket paling dasar yang hanya berisi kamera Sony RX100 VII tanpa aksesoris tambahan dijual dengan harga berkisar Rp15.999.000 hingga Rp18.199.000 tergantung toko dan promo yang sedang berlangsung. Paket ini biasanya sudah include box original, buku manual, battery NP-BX1 satu unit, charger, kabel USB, tali kamera, dan tutup lensa. Harga Rp18.199.000 adalah harga resmi dari toko authorized dealer seperti JPC Kemang atau Kotaraya Foto Video dengan garansi resmi Sony Indonesia 1 tahun yang memberikan perlindungan service dan spare part di semua service center resmi Sony di seluruh Indonesia.
Paket Standard dengan Aksesoris Dasar
Paket yang lebih lengkap dengan tambahan aksesoris seperti memory card SanDisk Ultra atau Extreme 32GB hingga 64GB, screen protector, dan cleaning kit dijual dengan harga sekitar Rp18.349.000 hingga Rp18.999.000 yang memberikan value lebih baik karena tidak perlu beli memory card terpisah yang harganya bisa mencapai Rp300 ribu hingga Rp500 ribu untuk kapasitas besar dengan kecepatan tinggi yang diperlukan untuk recording 4K atau burst shooting.
Paket Premium dengan Shooting Grip atau Microphone
Paket paling lengkap yang include Sony Shooting Grip GP-VPT2BT yang berfungsi sebagai tripod mini dan remote control wireless via Bluetooth untuk vlogging hands-free, atau paket dengan Sony ECM-G1 external microphone untuk recording audio profesional, dijual dengan harga sekitar Rp21.999.000 hingga Rp22.099.000. Shooting grip sangat berguna untuk vlogger yang sering merekam diri sendiri karena bisa set timer atau start-stop recording tanpa menyentuh kamera, sementara mikrofon eksternal meningkatkan kualitas audio drastis dengan directional pickup yang fokus pada suara di depan kamera dan mengurangi noise dari sekitar.
Harga Sony RX100 VII Bekas (Desember 2025)
Sony RX100 VII bekas:
Pasar kamera bekas atau second untuk Sony RX100 VII cukup aktif mengingat harga baru yang cukup mahal sehingga banyak yang mencari opsi bekas untuk menghemat budget namun tetap mendapatkan kualitas kamera flagship. Harga unit bekas sangat bervariasi tergantung kondisi fisik, shutter count atau jumlah pemotretan yang sudah dilakukan, kelengkapan box dan aksesoris, serta sisa garansi jika masih ada.
Kondisi Mulus dengan Shutter Count Rendah
Unit bekas dengan kondisi fisik sangat mulus seperti baru, shutter count di bawah 5000 clicks yang masih sangat sedikit mengingat RX100 VII rated untuk 200 ribu shutter actuation, lengkap dengan box original dan semua aksesoris, serta masih dalam masa garansi resmi, dijual dengan harga sekitar Rp14.999.000 hingga Rp16.999.000. Harga ini hanya lebih murah sekitar Rp1-3 juta dari harga baru sehingga pembeli harus benar-benar yakin bahwa kondisi kamera sempurna dan garansi masih panjang minimal 6 bulan untuk menutupi risiko kerusakan tersembunyi.
Kondisi Baik dengan Pemakaian Normal
Unit bekas dengan kondisi baik namun ada sedikit bekas pemakaian seperti lecet ringan di body atau screen, shutter count antara 10 ribu hingga 30 ribu clicks yang masih normal untuk kamera berusia 2-3 tahun, lengkap atau tidak lengkap aksesoris, dan garansi sudah habis, dijual dengan harga sekitar Rp12.999.000 hingga Rp14.999.000. Harga ini memberikan saving cukup signifikan sekitar Rp3-5 juta dari harga baru dan bisa menjadi pilihan yang baik jika kondisi kamera benar-benar berfungsi normal tanpa issue optik atau elektronik.
Kondisi Wajar dengan Pemakaian Intensif
Unit bekas dengan kondisi wajar untuk kamera yang sudah berusia 3-5 tahun dengan berbagai lecet atau goresan di body namun fungsi masih 100 persen, shutter count di atas 50 ribu clicks, tanpa box atau kelengkapan minimal, dijual dengan harga sekitar Rp10.999.000 hingga Rp12.999.000. Pembeli harus ekstra hati-hati pada range harga ini dan sangat disarankan untuk test langsung semua fungsi terutama autofokus, stabilization, dan kondisi sensor atau lensa apakah ada jamur atau debu yang bisa mempengaruhi kualitas gambar.
Perbandingan Harga dengan Kompetitor
Dibandingkan dengan kamera saku premium lainnya, Sony RX100 VII memiliki harga yang cukup tinggi namun sebanding dengan fitur dan performa yang ditawarkan. Canon PowerShot G7 X Mark III yang merupakan kompetitor langsung dijual sekitar Rp12-14 juta lebih murah namun memiliki lensa yang lebih pendek hanya 24-100mm dibanding 24-200mm RX100 VII, autofokus yang lebih lambat, dan burst shooting yang lebih rendah. Fujifilm X100V yang sangat populer untuk street photography dijual sekitar Rp19-21 juta dengan fixed lens 23mm f2 yang tidak bisa zoom namun menawarkan sensor APS-C yang lebih besar dan kualitas gambar yang superior dalam hal bokeh dan low light, cocok untuk yang prioritas kualitas gambar absolute dibanding fleksibilitas zoom. Ricoh GR III dengan sensor APS-C dan fixed lens 28mm dijual sekitar Rp13-15 juta lebih compact dari RX100 VII dan sangat populer untuk street photography namun tanpa zoom dan tanpa viewfinder yang bisa menjadi limitasi untuk beberapa genre fotografi.
Sony RX100 VII Tahun Berapa?
Sony RX100 VII tahun berapa?
Tanggal Peluncuran Sony RX100 VII
Sony RX100 VII pertama kali diumumkan dan diluncurkan secara global pada bulan Juli 2019 tepatnya tanggal 25 Juli 2019 di berbagai pasar utama termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Peluncuran di Indonesia dilakukan beberapa minggu kemudian sekitar bulan Agustus hingga September 2019 dengan ketersediaan di toko-toko resmi Sony dan authorized dealer di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Pre-order dibuka sebelum tanggal peluncuran resmi dengan berbagai bonus menarik seperti memory card gratis atau cashback yang membuat early adopter mendapatkan value lebih baik dibanding membeli setelah stock reguler tersedia.
Posisi dalam Timeline RX100 Series
Sony RX100 VII adalah generasi ketujuh dari seri RX100 yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012 dengan RX100 original atau RX100 Mark I. Sejak itu Sony secara konsisten merilis generasi baru hampir setiap tahun atau dua tahun sekali dengan peningkatan signifikan di setiap iterasi. Timeline lengkap seri RX100 adalah sebagai berikut: RX100 Mark I diluncurkan Juni 2012 sebagai kamera kompak pertama dengan sensor 1 inch yang revolusioner, RX100 Mark II diluncurkan Juni 2013 dengan tambahan hot shoe dan layar tilting, RX100 Mark III diluncurkan Mei 2014 dengan viewfinder popup dan lensa yang diperbarui menjadi 24-70mm f1.8-2.8, RX100 Mark IV diluncurkan Juni 2015 dengan sensor stacked untuk video 4K dan slow-motion hingga 960fps, RX100 Mark V diluncurkan Oktober 2016 dengan autofokus hybrid yang lebih cepat dan burst shooting 24fps, RX100 Mark VA diluncurkan Maret 2018 sebagai refresh minor dari Mark V dengan prosesor yang ditingkatkan, RX100 Mark VI diluncurkan Juni 2018 dengan lensa baru 24-200mm zoom lebih panjang untuk fleksibilitas lebih besar, dan akhirnya RX100 Mark VII diluncurkan Juli 2019 dengan autofokus tercepat dan fitur paling lengkap di seri RX100.
Status di Tahun 2025
Hingga akhir tahun 2025 atau sekitar 6 tahun setelah peluncuran, Sony RX100 VII masih merupakan model flagship terbaru dalam seri RX100 karena Sony belum merilis RX100 Mark VIII atau generasi penerus yang lebih baru. Meskipun sudah berusia cukup lama, RX100 VII masih sangat relevant dan kompetitif di pasaran karena spesifikasi dan fiturnya yang sangat advanced bahkan dibanding kamera baru yang dirilis beberapa tahun kemudian. Sony tampaknya memutuskan untuk tidak merilis generasi baru RX100 setiap tahun seperti dulu, kemungkinan karena RX100 VII sudah sangat mature dan sulit untuk meningkatkan lebih jauh tanpa meningkatkan harga drastis atau mengubah form factor yang sudah ideal. Ketersediaan unit baru di toko resmi masih cukup baik meskipun tidak selimpah tahun-tahun awal peluncuran, dan Sony masih memberikan dukungan penuh untuk firmware update dan spare part melalui service center resmi di seluruh Indonesia.
Sony RX100 VII Spesifikasi
Sony RX100 VII spesifikasi:
Sensor dan Prosesor
Sony RX100 VII menggunakan sensor 20.1 megapiksel tipe 1.0-inch Exmor RS CMOS dengan arsitektur stacked atau bertumpuk yang merupakan teknologi paling canggih dari Sony dimana pixel layer dipisahkan dari processing circuitry layer sehingga memungkinkan kecepatan baca data yang sangat tinggi mencapai 60 kali per detik tanpa mengorbankan area pixel untuk circuitry. Ukuran sensor 1.0 inch atau sekitar 13.2 x 8.8 mm adalah ukuran standar untuk kamera saku premium yang memberikan keseimbangan optimal antara portabilitas dan kualitas gambar, jauh lebih besar dari sensor smartphone yang umumnya hanya 1/2.3 inch namun lebih kecil dari sensor APS-C atau full-frame yang ditemukan di kamera mirrorless atau DSLR.
Keuntungan sensor stacked adalah kecepatan yang luar biasa untuk burst shooting, autofokus, dan video, serta performa low light yang lebih baik karena setiap pixel bisa lebih besar dan menangkap lebih banyak cahaya. ISO range adalah 100-12800 yang bisa diperluas hingga ISO 25600 dalam mode manual, cukup untuk fotografi dalam kondisi cahaya rendah meskipun noise mulai terlihat signifikan di atas ISO 3200 sehingga disarankan untuk tetap di bawah ISO 1600-3200 untuk hasil optimal.
Prosesor yang digunakan adalah BIONZ X engine yang merupakan image processor flagship Sony yang juga digunakan di kamera mirrorless Alpha series, memberikan kecepatan processing yang sangat tinggi untuk mengolah data 20 megapiksel pada 20 frames per second terus-menerus, rendering video 4K dengan oversampling dari sensor full-width untuk detail maksimal, serta berbagai processing AI untuk autofokus tracking dan noise reduction. Front-end LSI atau Large Scale Integration chip yang terintegrasi dengan sensor juga berkontribusi pada kecepatan dan kualitas gambar dengan memproses data langsung di sensor sebelum dikirim ke prosesor utama.
Lensa Zeiss 24-200mm
Lensa yang digunakan adalah Zeiss Vario-Sonnar T* dengan rentang focal length 24-200mm equivalent dalam format full-frame atau 8.8-73.3mm actual focal length, memberikan zoom range 8.3x yang sangat fleksibel dari wide-angle untuk landscape, interior, atau group photo hingga telefoto untuk wildlife, sports, atau portrait dengan background compression. Aperture maksimum adalah f/2.8 di wide-angle 24mm dan f/4.5 di telefoto 200mm, bukaan yang cukup besar untuk low light photography dan depth of field control meskipun tidak sebesar lensa fixed seperti f/1.8 atau f/1.4.
Konstruksi lensa menggunakan 15 elemen dalam 12 grup termasuk 8 elemen aspherical dan 4 elemen ED atau Extra-low Dispersion glass untuk meminimalkan distorsi, chromatic aberration, dan flare sehingga menghasilkan gambar yang tajam dengan kontras tinggi dari center hingga corner bahkan pada aperture terbuka. Coating Zeiss T* multi-layer yang legendaris mengurangi refleksi internal dan ghosting saat memotret dengan cahaya terang atau backlight, menjaga kontras dan saturasi warna tetap tinggi.
Jarak fokus minimum adalah 8cm di wide-angle untuk macro photography yang memungkinkan fotografer menangkap detail extreme close-up dari objek kecil seperti bunga, serangga, atau produk dengan magnification 0.59x yang cukup impressive untuk kamera saku. Optical SteadyShot image stabilization dengan efektivitas hingga 4 stops kompensasi membantu mengurangi blur akibat camera shake saat memotret handheld di kondisi low light atau menggunakan focal length telefoto yang rentan terhadap blur.
Sistem Autofokus Revolusioner
Sistem autofokus RX100 VII adalah salah satu keunggulan paling menonjol yang membedakannya dari semua kamera saku lainnya dan bahkan banyak kamera mirrorless. Menggunakan 357 titik phase-detection AF yang tersebar di 68 persen area sensor dikombinasikan dengan 425 titik contrast-detection AF yang menutupi hampir seluruh area sensor, RX100 VII mampu mengunci fokus pada subjek di hampir semua posisi dalam frame bahkan subjek yang bergerak cepat atau berpindah-pindah secara erratic.
Kecepatan acquisition atau waktu yang dibutuhkan untuk mengunci fokus dari kondisi out-of-focus ke in-focus hanya 0.02 detik yang merupakan salah satu autofokus tercepat di dunia kamera kompak, menggunakan teknologi yang sama dengan Sony A9 yang merupakan flagship sports camera profesional seharga puluhan juta rupiah. Real-time Tracking menggunakan AI dan machine learning untuk mendeteksi subjek berdasarkan warna, pola, dan jarak kemudian mengikuti subjek secara otomatis meskipun subjek berpindah posisi atau tertutup obstacle sementara, sangat berguna untuk fotografi sports, wildlife, atau anak-anak yang bergerak cepat dan unpredictable.
Real-time Eye AF untuk manusia dan hewan adalah fitur revolusioner yang secara otomatis mendeteksi mata subjek dan mengunci fokus tepat pada mata untuk portrait yang tajam dengan ekspresi yang hidup, bahkan bisa memilih mata kiri atau kanan jika subjek menghadap miring. Eye AF untuk hewan sangat berguna untuk fotografi pet atau wildlife dimana fokus pada mata hewan sangat penting untuk menghasilkan foto yang compelling. Touch Tracking memungkinkan fotografer untuk tap pada layar sentuh untuk memilih subjek yang ingin ditrack kemudian kamera akan mengikuti subjek tersebut secara otomatis, sangat intuitif dan cepat dibanding menggunakan joystick atau button untuk memindahkan focus point.
Performa Burst Shooting
Burst shooting atau continuous shooting RX100 VII mampu mencapai 20 frames per second dengan full autofokus dan autoexposure yang terus bekerja di setiap frame, memastikan setiap foto dalam burst sequence fokus tajam dan exposure correct meskipun subjek bergerak cepat atau lighting berubah. Buffer depth yang sangat besar memungkinkan pemotretan terus-menerus hingga 233 frame dalam format JPEG atau sekitar 90 frame dalam format RAW sebelum kamera melambat untuk menulis data ke memory card, memberikan kebebasan untuk memotret action sequence panjang tanpa khawatir buffer penuh.
Viewfinder dan LCD screen tetap live tanpa blackout saat burst shooting sehingga fotografer tidak kehilangan pandangan terhadap subjek seperti yang terjadi pada DSLR atau kamera mirrorless dengan mechanical shutter dimana mirror atau sensor harus reset antara setiap frame menyebabkan blackout yang mengganggu tracking. Electronic shutter yang anti-distortion memungkinkan shutter speed hingga 1/32000 detik yang sangat cepat untuk membekukan motion ekstrem atau memungkinkan penggunaan aperture lebar di kondisi cahaya sangat terang tanpa overexposure, serta completely silent operation tanpa suara mekanis yang berguna untuk fotografi wildlife, wedding, atau event formal dimana noise kamera bisa mengganggu.
Mode Single Burst Shooting yang unik mampu menangkap 7 frame dalam waktu hanya 1/90 detik atau efektif 90 frames per second dengan pre-buffering yang mulai merekam 0.3 detik sebelum shutter button ditekan penuh sehingga momen decisive yang terjadi sebelum refleks fotografer bereaksi tetap terekam, sangat berguna untuk momen yang sangat cepat dan unpredictable seperti burung terbang, splash air, atau momen olahraga ekstrem.
Kemampuan Video Profesional
Video recording RX100 VII sangat advanced dengan kemampuan merekam 4K Ultra HD pada resolusi 3840×2160 pixel dengan frame rate hingga 30fps atau 24fps menggunakan full pixel readout tanpa pixel binning, artinya kamera membaca semua 20 megapiksel dari sensor kemudian melakukan downsampling ke 4K yang menghasilkan detail lebih baik, noise lebih rendah, dan moire reduction dibanding kamera yang hanya menggunakan sebagian sensor atau melakukan pixel binning yang menggabungkan beberapa pixel menjadi satu.
S-Log3 gamma profile memberikan dynamic range sangat lebar hingga 14 stops yang memungkinkan retention detail di highlight dan shadow sehingga colorist punya flexibility maksimal saat grading di post-production untuk menghasilkan look cinematic atau sesuai kebutuhan creative. HLG atau Hybrid Log Gamma profile adalah HDR format yang bisa langsung ditonton di TV atau monitor HDR tanpa perlu grading, memberikan contrast dan warna yang lebih vibrant dan lifelike dibanding SDR standard.
High Frame Rate recording hingga 960fps dalam resolusi HD atau 1280×720 pixel memungkinkan slow-motion yang sangat dramatik dimana 1 detik recording bisa di-playback dalam 40 detik saat di-slow down ke 24fps playback speed, sangat berguna untuk capturing detail motion yang tidak terlihat mata seperti splash air, ledakan, atau gerakan cepat yang menjadi sangat smooth dan artistic saat di-slow motion. Recording quality selectable antara 60Mbps atau 100Mbps untuk balance antara file size dan quality, dengan 100Mbps memberikan detail maksimal untuk professional work.
Microphone input port stereo 3.5mm yang baru ditambahkan di RX100 VII memungkinkan connection external microphone seperti Sony ECM-G1 atau rode VideoMic yang menghasilkan audio quality jauh superior dibanding built-in microphone terutama untuk dialog atau vlogging dimana voice clarity sangat penting. Headphone monitoring output juga tersedia via Multi Interface Shoe untuk real-time audio monitoring saat recording memastikan tidak ada audio issue seperti wind noise atau clipping yang bisa merusak footage.
Viewfinder dan Layar
Electronic viewfinder popup dengan resolusi 2.36 juta dot menggunakan panel OLED yang memberikan contrast tinggi dan warna akurat untuk framing dan review yang precise, magnification 0.59x dengan eye relief 18mm cukup nyaman untuk pengguna kacamata. Mekanisme popup otomatis yang smooth dan reliable memungkinkan EVF keluar saat tombol dedicated ditekan kemudian auto-retract saat didorong kembali, menjaga form factor compact saat tidak digunakan. Frame rate EVF bisa diset hingga 120fps untuk smooth panning dan tracking subjek bergerak cepat tanpa lag atau stuttering yang mengganggu.
LCD touchscreen 3.0 inch dengan resolusi 921,600 dot menggunakan teknologi WhiteMagic yang menambahkan white sub-pixel untuk brightness lebih tinggi hingga 2 kali dibanding LCD standard, sangat berguna untuk shooting outdoor di bawah sinar matahari terang dimana LCD standard sering sulit terlihat. Tilting mechanism memungkinkan layar flip ke atas 180 derajat untuk selfie atau vlogging dan tilt ke bawah 90 derajat untuk shooting high angle, memberikan flexibility framing dari berbagai sudut tanpa harus membungkuk atau berdiri tidak natural.
Touch functionality mendukung Touch Focus dimana tap pada layar langsung set focus point pada posisi yang ditap, Touch Pad AF dimana area layar bisa digunakan sebagai touchpad untuk menggerakkan focus point saat melihat lewat viewfinder, dan Touch Shutter yang langsung ambil foto saat tap pada subjek sangat intuitif untuk candid photography. Touch menu navigation juga available untuk setting yang lebih cepat dibanding menggunakan button dan dial.
Build Quality dan Desain
Body RX100 VII dibuat dari magnesium alloy yang ringan namun sangat rigid dan durable, memberikan build quality premium yang terasa solid di tangan tanpa creaking atau flex yang sering ditemukan pada kamera plastik. Berat total hanya 302 gram termasuk battery dan memory card sangat ringan untuk dibawa kemana-mana di saku jaket atau tas kecil tanpa burden, dimensi 101.6 x 58.1 x 42.8 mm sangat compact namun masih cukup besar untuk grip yang comfortable dan kontrol yang accessible.
Kontrol yang tersedia sangat extensive untuk kamera sekecil ini termasuk dual control dial di depan dan belakang untuk quick adjustment exposure settings, customizable control ring di sekitar lensa yang bisa diassign untuk zoom, aperture, ISO, atau fungsi lain sesuai preference, dedicated exposure compensation dial di top plate untuk quick adjustment tanpa masuk menu, serta 8 customizable button yang bisa diassign ke berbagai fungsi favorit untuk workflow yang optimal. Function menu yang bisa diakses langsung saat shooting memungkinkan adjustment setting penting tanpa masuk deep menu yang memakan waktu.
Desain ergonomic dengan grip kecil di depan memberikan pegangan yang cukup secure meskipun kamera sangat kecil, textured surface di area grip membantu mengurangi slip saat shooting one-handed atau dalam kondisi lembap. Hot shoe standar atau Multi Interface Shoe di top plate memungkinkan attachment external flash, microphone, atau aksesoris lain untuk expand capability kamera sesuai kebutuhan professional.
Konektivitas dan Fitur Lain
WiFi dan Bluetooth built-in memungkinkan wireless transfer foto dan video ke smartphone atau tablet menggunakan Sony Imaging Edge Mobile app untuk instant sharing ke social media atau backup ke cloud, remote control kamera dari smartphone untuk group photo atau long exposure, serta geotagging foto menggunakan GPS dari smartphone yang terintegrasi seamlessly. NFC one-touch connection untuk pairing cepat dengan device Android yang support NFC cukup dengan tap device ke kamera.
USB Type-C port untuk charging dan data transfer yang lebih cepat dibanding micro USB, mendukung USB charging sehingga bisa di-charge menggunakan powerbank saat traveling atau menggunakan charger smartphone yang compatible, sangat convenient untuk perjalanan panjang dimana listrik terbatas. Micro HDMI port untuk output video ke external monitor atau recorder untuk professional video work atau monitoring lebih besar saat shooting.
Battery NP-BX1 dengan kapasitas 1240mAh memberikan daya tahan sekitar 260 shots per charge menurut rating CIPA untuk still photography atau sekitar 40-60 menit continuous 4K video recording yang cukup terbatas untuk shooting day-long sehingga highly recommended untuk beli extra battery minimal 2-3 unit untuk backup. Charging time sekitar 3 jam dari 0-100 persen menggunakan charger standard atau bisa lebih cepat menggunakan USB PD fast charger.
Memory card slot support SD, SDHC, SDXC dengan UHS-I speed class untuk fast read-write speed penting untuk 4K video dan burst shooting, recommended untuk menggunakan card minimum Class 10 U3 dengan write speed minimum 30MB/s untuk 4K recording tanpa drop frame atau buffer issue.
Sony RX100 III
Sony RX100 III:
Sony RX100 III atau RX100 Mark III yang diluncurkan pada Mei 2014 adalah generasi ketiga dari seri RX100 yang membawa perubahan signifikan dibanding generasi sebelumnya terutama dengan penambahan electronic viewfinder popup dan perubahan lensa dari 28-100mm f1.8-4.9 menjadi 24-70mm f1.8-2.8 yang lebih lebar di wide-end dan lebih cepat di tele-end meskipun mengorbankan reach maksimum.
Perbedaan RX100 III dengan RX100 VII
Perbedaan paling fundamental adalah sensor dimana RX100 III masih menggunakan sensor 20.1MP tipe 1 inch Exmor R CMOS standard tanpa stacked architecture sehingga kecepatan baca data lebih lambat, sementara RX100 VII menggunakan sensor Exmor RS stacked yang jauh lebih cepat. Lensa RX100 III adalah 24-70mm f1.8-2.8 yang lebih pendek dibanding 24-200mm f2.8-4.5 di RX100 VII sehingga kurang fleksibel untuk telefoto namun memiliki aperture lebih cepat di tele-end f2.8 vs f4.5 yang lebih baik untuk bokeh dan low light.
Autofokus RX100 III menggunakan contrast-detection only dengan 25 area AF yang jauh lebih simple dan lebih lambat dibanding 357-point phase-detection hybrid AF di RX100 VII yang bisa lock focus dalam 0.02 detik. Burst shooting RX100 III hanya 10fps tanpa continuous AF/AE sementara RX100 VII 20fps dengan full AF/AE tracking. Video RX100 III maksimal 1080p Full HD 60fps tanpa 4K sementara RX100 VII bisa 4K 30fps dengan S-Log3 dan HLG untuk professional video work.
Harga RX100 III saat masih dijual baru sekitar Rp9-11 juta jauh lebih murah dari RX100 VII, dan saat ini di pasar bekas bisa ditemukan sekitar Rp4-6 juta untuk unit kondisi baik yang memberikan value excellent untuk yang tidak membutuhkan fitur advanced seperti 4K video atau autofokus tercepat namun tetap menginginkan kualitas gambar excellent dan form factor compact dengan viewfinder.
Sony RX100 VIII
Sony RX100 VIII:
Hingga akhir tahun 2025, Sony belum merilis RX100 VIII atau RX100 Mark VIII sebagai successor dari RX100 VII yang diluncurkan pada 2019. Hal ini cukup unusual mengingat Sony cukup konsisten merilis generasi baru RX100 hampir setiap tahun atau dua tahun dari 2012 hingga 2019, namun sejak RX100 VII gap waktu sudah mencapai 6 tahun tanpa update baru.
Spekulasi Mengapa Tidak Ada RX100 VIII
Beberapa alasan yang mungkin menjelaskan mengapa Sony tidak merilis RX100 VIII antara lain adalah RX100 VII sudah sangat mature dan advanced sehingga sulit untuk meningkatkan lebih jauh tanpa significantly increase price yang bisa membuat kamera keluar dari segment compact camera dan masuk ke territory mirrorless pricing. Market untuk kamera kompak premium juga shrinking secara global karena smartphone camera technology semakin advanced dengan sensor besar seperti 1 inch di Sony Xperia PRO-I atau multi-camera system dengan periscope telephoto yang bisa mencapai 100mm equivalent sehingga banyak casual photographer tidak lagi merasa perlu membawa kamera dedicated.
Sony kemungkinan fokus resource development pada lini mirrorless Alpha series yang lebih profitable dengan margin lebih besar dan market demand yang masih growing untuk content creator, vlogger, dan professional photographer, serta lini ZV series yang specifically designed untuk vlogging dengan harga lebih accessible dibanding RX100 VII namun dengan fitur yang lebih optimized untuk video seperti product showcase mode, background defocus button, dan windscreen built-in.
Jika Sony merilis RX100 VIII di masa depan, expected upgrade yang logis antara lain adalah sensor dengan resolution lebih tinggi mungkin 24MP atau 26MP untuk extra cropping flexibility, autofokus dengan AI subject detection yang lebih advanced bisa detect lebih banyak tipe subjek seperti car, train, atau bird species specific, video 4K 60fps atau bahkan 4K 120fps untuk slow-motion, in-body image stabilization yang lebih effective mungkin hingga 5-6 stops, serta improved battery life yang merupakan weakness utama RX100 VII dengan hanya 260 shots per charge.
Harga Kamera Sony RX100
Harga kamera sony RX100?
Harga Seluruh Seri RX100 di Pasar (Desember 2025)
Untuk memberikan gambaran lengkap harga seluruh seri RX100 yang masih tersedia di pasar baik baru maupun bekas, berikut adalah range harga untuk setiap generasi berdasarkan data dari berbagai marketplace dan toko kamera di Indonesia.
Sony RX100 Mark I (Original): Harga bekas Rp2.500.000 – Rp3.500.000 untuk unit kondisi baik dengan shutter count normal, sudah tidak diproduksi sejak lama namun masih banyak tersedia di pasar bekas sebagai entry point paling murah ke ekosistem RX100 dengan kualitas gambar yang masih sangat baik meskipun fitur terbatas.
Sony RX100 Mark II: Harga bekas Rp3.000.000 – Rp4.500.000 dengan tambahan hot shoe dan flip screen dibanding Mark I, cocok untuk yang membutuhkan flash eksternal atau selfie screen dengan budget terbatas.
Sony RX100 Mark III: Harga bekas Rp4.000.000 – Rp6.000.000 untuk unit kondisi baik, masih cukup populer karena kombinasi lensa 24-70mm f1.8-2.8 yang fast dan lebar, popup EVF, serta harga yang jauh lebih murah dibanding generasi lebih baru.
Sony RX100 Mark IV: Harga bekas Rp5.500.000 – Rp7.500.000, generasi pertama dengan 4K video dan slow-motion 960fps sehingga masih very relevant untuk videographer dengan budget limited.
Sony RX100 Mark V: Harga bekas Rp7.000.000 – Rp9.500.000, peningkatan signifikan di autofokus dan burst shooting dibanding Mark IV yang masih sangat capable untuk sports dan wildlife photography.
Sony RX100 Mark VA: Harga bekas Rp8.000.000 – Rp10.500.000, refresh minor dari Mark V dengan processor faster namun secara keseluruhan sangat similar sehingga price difference dengan Mark V tidak terlalu besar.
Sony RX100 Mark VI: Harga baru Rp13.999.000 – Rp15.999.000 masih available di beberapa toko, harga bekas Rp10.000.000 – Rp13.000.000, generasi pertama dengan lensa 24-200mm yang sangat fleksibel dan masih sangat competitive dibanding Mark VII dengan harga lebih murah sekitar Rp2-4 juta.
Sony RX100 Mark VII: Harga baru Rp18.199.000 – Rp22.099.000 tergantung paket, harga bekas Rp12.999.000 – Rp16.999.000, flagship terbaru dengan autofokus tercepat dan fitur paling lengkap namun dengan premium price yang cukup tinggi.
Sony A7 Harga Berapa?
Sony A7 harga berapa?
Sony A7 atau Sony Alpha 7 adalah kamera mirrorless full-frame yang merupakan kategori berbeda dari Sony RX100 yang merupakan kamera kompak atau point-and-shoot. Untuk memberikan konteks perbandingan, berikut adalah harga untuk beberapa model Sony A7 series yang masih available di pasar Indonesia pada akhir 2025.
Sony A7 Mark I (Original): Harga bekas body only sekitar Rp6.000.000 – Rp8.000.000, diluncurkan tahun 2013 sebagai full-frame mirrorless pertama yang affordable, sudah cukup outdated untuk video namun masih excellent untuk still photography dengan kualitas gambar superior dibanding kamera sensor kecil.
Sony A7 II: Harga bekas body only sekitar Rp9.000.000 – Rp11.000.000, menambahkan in-body stabilization 5-axis yang sangat berguna untuk handheld photography dan video.
Sony A7 III: Harga baru body only sekitar Rp24.000.000 – Rp26.000.000, harga bekas Rp17.000.000 – Rp20.000.000, merupakan sweet spot seri A7 dengan balance excellent antara price dan performance untuk still maupun video.
Sony A7 IV: Harga baru body only sekitar Rp32.000.000 – Rp35.000.000, generasi terbaru dengan 33MP sensor, 4K 60fps video, dan autofokus AI yang sangat advanced.
Perbedaan fundamental antara Sony RX100 dan Sony A7 adalah ukuran sensor dimana RX100 menggunakan sensor 1 inch sementara A7 menggunakan sensor full-frame 35mm yang area nya sekitar 7-8 kali lebih besar, menghasilkan kualitas gambar superior terutama dalam hal dynamic range, low light performance, dan depth of field control atau bokeh. Namun RX100 jauh lebih portable dan compact dengan built-in lens sehingga bisa masuk saku, sementara A7 memerlukan interchangeable lens yang membuat total system size dan weight jauh lebih besar dan tidak praktis untuk everyday carry. Harga A7 body only juga lebih mahal belum termasuk lensa yang bisa menambah cost significantly, sementara RX100 sudah all-in-one dengan lensa yang sangat capable sehingga tidak perlu invest lensa tambahan.
Sony RX100 VII adalah kamera saku premium flagship yang diluncurkan pada Juli 2019 dengan harga berkisar Rp18-22 juta untuk unit baru dan Rp13-17 juta untuk unit bekas tergantung kondisi, menawarkan kombinasi spesifikasi dan performa yang sangat advanced dalam package sangat compact yang bisa masuk saku dengan sensor 20.1MP tipe 1 inch Stacked Exmor RS CMOS untuk kecepatan dan kualitas gambar excellent, lensa Zeiss Vario-Sonnar T* 24-200mm f2.8-4.5 yang sangat fleksibel dari wide-angle hingga telefoto dalam satu package tanpa perlu ganti lensa, sistem autofokus revolusioner dengan 357 titik phase-detection dan Real-time Tracking yang diadopsi dari flagship Sony A9 mampu lock focus dalam 0.02 detik, burst shooting 20fps blackout-free dengan buffer hingga 233 JPEG atau mode Single Burst 90fps untuk momen extreme, serta kemampuan video profesional dengan 4K 30fps full pixel readout, S-Log3 dan HLG untuk dynamic range lebar, slow-motion hingga 960fps, dan microphone input port untuk audio profesional. Meskipun sudah berusia 6 tahun sejak peluncuran, RX100 VII masih merupakan model terbaru dalam seri RX100 karena Sony belum merilis RX100 VIII hingga akhir 2025, dan masih sangat relevant kompetitif dibanding kamera baru dengan spesifikasi yang sulit ditandingi di kategori kamera kompak terutama dalam hal autofokus speed, burst shooting, dan video capability.
Perbandingan dengan generasi sebelumnya seperti RX100 VI menunjukkan perbedaan utama di sistem autofokus yang jauh lebih cepat dan advanced di RX100 VII dengan Real-time Tracking dan Eye AF, burst shooting yang meningkat dari 24fps ke 20fps namun dengan blackout-free operation, serta tambahan microphone input port yang sangat penting untuk vlogger dan videographer, sementara RX100 III yang diluncurkan 2014 masih menggunakan lensa 24-70mm f1.8-2.8 lebih pendek tanpa 4K video dan autofokus jauh lebih basic namun bisa didapat di harga bekas Rp4-6 juta memberikan value excellent untuk yang tidak membutuhkan fitur cutting-edge. Sony RX100 VII worth it dibeli di tahun 2025 untuk fotografer dan videographer yang memprioritaskan portabilitas maksimal tanpa mengorbankan performa profesional, sangat cocok untuk travel photography dimana membawa kamera besar tidak praktis, vlogging dengan requirement autofokus tracking yang akurat dan audio quality tinggi, backup camera untuk professional photographer yang sudah punya mirrorless atau DSLR namun butuh sesuatu yang bisa selalu dibawa di saku untuk candid moment, serta street photography dimana discrete form factor dan silent electronic shutter sangat advantage, meskipun harga cukup tinggi namun sebanding dengan fitur dan build quality yang ditawarkan terutama jika dibandingkan dengan kompetitor seperti Canon G7X Mark III atau Fujifilm X100V yang memiliki kekurangan masing-masing di area autofokus speed, zoom range, atau video capability.
Interogator Blog teknologi gadget canggih terbaru

