Canon PowerShot V10 adalah kamera kompak khusus vlog yang diluncurkan oleh Canon pada tahun 2023 sebagai jawaban atas kebutuhan pasar konten kreator, vlogger, dan pembuat konten media sosial yang menginginkan kamera dengan ukuran sangat ringkas namun tetap menghasilkan kualitas video yang baik tanpa perlu membawa peralatan berat seperti kamera mirrorless dengan lensa besar atau setup yang rumit. Dengan dimensi yang sangat mungil hanya 90.3 x 62.6 x 34.3 milimeter dan bobot superlight hanya 211 gram termasuk baterai dan kartu memori, V10 dirancang untuk portabilitas maksimal agar bisa dibawa kemana saja dalam saku celana atau tas kecil, sangat ideal untuk vlogger yang sering bepergian, travel content creator, atau siapapun yang ingin merekam momen sehari-hari tanpa ribet membawa peralatan yang bulky dan berat. Meskipun berukuran sangat kecil, Canon tidak berkompromi dengan kualitas gambar dengan membekali V10 dengan sensor CMOS tipe 1 inci yang jauh lebih besar dibanding sensor pada smartphone atau kamera kompak biasa, mampu merekam video 4K dengan resolusi 3840 x 2160 piksel pada 30 frame per detik yang menghasilkan detail tajam dan warna yang akurat, serta performa cahaya rendah yang lebih baik dengan noise yang lebih minimal dibanding sensor kecil.

Salah satu keunggulan utama Canon PowerShot V10 adalah desain yang benar-benar dioptimalkan untuk vlogging dengan layar LCD yang bisa diputar 180 derajat menghadap ke depan sehingga vlogger bisa melihat diri sendiri saat merekam untuk memastikan framing yang tepat dan ekspresi yang sesuai, lensa ultra wide dengan focal length setara 19mm dalam format full frame yang mampu menangkap area yang sangat luas cocok untuk vlogging dimana kamera dipegang dengan tangan direntangkan atau dipasang di tripod mungil, serta mikrofon stereo built-in yang berkualitas cukup baik untuk merekam suara dengan clarity yang decent tanpa perlu mikrofon eksternal untuk keperluan basic vlogging meskipun tetap ada port untuk mikrofon eksternal jika dibutuhkan kualitas audio yang lebih profesional. Fitur tambahan yang sangat membantu kreator konten termasuk stabilisasi gambar elektronik yang membantu mengurangi guncangan saat merekam handheld atau sambil berjalan meskipun tidak sehalus stabilisasi gimbal mekanis namun cukup untuk hasil yang watchable, autofocus yang cepat dan akurat untuk menjaga subjek tetap tajam meskipun bergerak, berbagai mode perekaman termasuk slow motion dan time lapse, serta konektivitas WiFi dan Bluetooth untuk transfer file langsung ke smartphone atau kontrol remote menggunakan aplikasi Canon. Artikel komprehensif ini akan membahas secara mendalam tentang spesifikasi teknis lengkap Canon PowerShot V10 termasuk sensor dan processor, kemampuan video dan foto, sistem audio dengan mikrofon built-in dan port eksternal, desain dan ergonomi untuk vlogging, performa autofocus dan stabilisasi, daya tahan baterai dan pengisian daya, harga resmi di Indonesia dan harga pasar second atau bekas, perbandingan dengan kompetitor seperti Sony ZV-1 atau DJI Osmo Pocket, serta review lengkap dengan kelebihan dan kekurangan untuk membantu menentukan apakah Canon PowerShot V10 adalah pilihan yang tepat untuk kebutuhan konten kreasi Anda.
Berapa Harga Canon PowerShot V10?
Harga Baru Canon PowerShot V10 di Indonesia
Canon PowerShot V10 dijual dengan harga resmi di Indonesia berkisar antara Rp6.499.000 hingga Rp6.999.000 untuk unit baru dengan garansi resmi Canon Indonesia. Harga di toko resmi Canon atau authorized dealer seperti Canon Image Square, Erafone, Urban Republic, atau toko kamera besar lainnya biasanya berada di kisaran Rp6.799.000 hingga Rp6.999.000 dengan garansi resmi 1 tahun yang mencakup service dan spare part di seluruh service center resmi Canon di Indonesia.
Di marketplace online seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak, harga bisa sedikit lebih murah terutama saat ada promo atau flash sale berkisar Rp6.499.000 hingga Rp6.799.000, bahkan bisa lebih murah lagi dengan menggunakan voucher diskon, cashback, atau cicilan tanpa bunga yang sering ditawarkan oleh platform e-commerce. Namun perlu dipastikan bahwa unit yang dibeli memiliki garansi resmi Canon Indonesia bukan garansi distributor atau garansi toko yang coverage dan reliabilitas nya tidak sebaik garansi resmi.
Paket penjualan Canon PowerShot V10 standar biasanya sudah termasuk:
-
Body kamera Canon PowerShot V10
-
Baterai NB-13L original Canon
-
Charger CB-2LHE dengan kabel USB Type-C
-
Tali kamera atau wrist strap
-
Manual book dan kartu garansi
-
Dus original
Beberapa toko menawarkan paket bundle dengan aksesori tambahan seperti memory card, tripod mungil, case atau pouch pelindung, screen protector, atau bahkan mikrofon eksternal dengan harga paket yang sedikit lebih mahal namun lebih value dibanding beli terpisah.
Harga Canon PowerShot V10 Second atau Bekas
Untuk yang mencari opsi lebih terjangkau, Canon PowerShot V10 bekas atau second bisa ditemukan di marketplace atau toko kamera second dengan harga berkisar Rp4.999.000 hingga Rp6.299.000 tergantung kondisi fisik, usia pemakaian, kelengkapan box dan aksesori, serta sisa garansi jika masih ada.
Kategori Harga Bekas:
Like New atau Mulus
Unit yang baru dipakai beberapa kali dengan kondisi fisik sangat mulus tanpa lecet atau goresan, fungsi semua normal, masih ada box dan kelengkapan original, serta masih dalam masa garansi beberapa bulan biasanya dijual dengan harga Rp5.999.000 hingga Rp6.299.000, hanya selisih Rp500 ribu hingga Rp700 ribu dari harga baru.
Normal Pemakaian
Unit dengan pemakaian normal selama beberapa bulan dengan kondisi fisik masih bagus mungkin ada sedikit lecet kecil di body yang tidak mengganggu fungsi, semua feature berfungsi normal, mungkin sudah tidak ada box original atau kelengkapan tidak lengkap, garansi sudah habis atau tinggal sedikit, dijual dengan harga Rp5.499.000 hingga Rp5.899.000.
Heavy Use atau Pemakaian Intensif
Unit yang sudah dipakai cukup lama atau intensif dengan tanda pemakaian yang cukup jelas seperti lecet atau scratch di berbagai tempat, mungkin ada paint chipping atau rubber grip yang sudah mulai mengelupas, namun fungsi masih normal semua, dijual dengan harga Rp4.999.000 hingga Rp5.399.000.
Tips Membeli Second:
Saat membeli Canon PowerShot V10 bekas, perhatikan hal-hal berikut:
-
Cek kondisi fisik secara menyeluruh termasuk body, layar, lensa, port, dan tombol
-
Test semua fungsi termasuk video recording 4K, foto, autofocus, stabilisasi, audio recording
-
Cek kondisi layar apakah ada dead pixel, discoloration, atau masalah lainnya
-
Periksa kondisi lensa apakah ada jamur, debu internal, atau goresan
-
Test durasi baterai apakah masih normal atau sudah drop signifikan
-
Cek shutter count atau jam pemakaian jika memungkinkan
-
Pastikan dapat invoice atau bukti pembelian asli untuk klaim garansi jika masih aktif
-
Jika membeli online, gunakan fitur COD atau rekening bersama untuk keamanan
-
Jika memungkinkan, bertemu langsung dengan penjual untuk test unit secara langsung
Canon PowerShot Tahun Berapa?
Sejarah Lini Canon PowerShot
Lini Canon PowerShot pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 dengan model PowerShot 600 yang merupakan kamera digital kompak pertama dari Canon untuk pasar consumer. Sejak saat itu, PowerShot telah menjadi salah satu lini kamera kompak paling populer dan paling lama bertahan dari Canon dengan ratusan model yang telah diluncurkan selama hampir 3 dekade.
Sepanjang sejarahnya, Canon PowerShot telah mencakup berbagai sub-seri dengan target market dan spesifikasi yang berbeda-beda:
PowerShot A Series yang fokus pada kamera kompak entry-level yang affordable dengan fitur basic untuk pengguna pemula atau casual photography.
PowerShot S Series yang merupakan advanced compact dengan sensor yang lebih besar dan kontrol manual yang lebih lengkap untuk fotografer enthusiast.
PowerShot G Series yang merupakan flagship compact dengan sensor terbesar, lensa tercepat, dan fitur paling lengkap mendekati kualitas kamera mirrorless entry-level.
PowerShot SX Series yang fokus pada superzoom dengan kemampuan zoom optik yang sangat tinggi mencapai 50x atau bahkan 65x untuk wildlife atau sports photography dari jarak jauh.
PowerShot ELPH/IXUS Series yang merupakan ultra-compact dengan desain paling slim dan stylish untuk portabilitas maksimal.
Peluncuran Canon PowerShot V10
Canon PowerShot V10 secara khusus diumumkan dan diluncurkan pada bulan Mei 2023 di pasar global sebagai produk baru dalam lini PowerShot yang fokus pada segmen vlogging dan content creation. Indonesia termasuk dalam gelombang pertama peluncuran dengan ketersediaan di toko-toko resmi Canon mulai Juni-Juli 2023.
V10 adalah model pertama dalam sub-seri “V” yang merupakan singkatan dari “Vlog”, menandakan fokus Canon untuk pertama kalinya membuat kamera khusus untuk vlogger dan content creator dengan form factor dan feature set yang dioptimalkan untuk kebutuhan tersebut. Sebelumnya, Canon telah meluncurkan beberapa mirrorless dan kamera kompak yang diklaim “cocok untuk vlogging” seperti EOS M50 Mark II atau PowerShot G7 X Mark III, namun V10 adalah yang pertama benar-benar dirancang dari awal khusus untuk vlogging.
Hingga Desember 2025, Canon PowerShot V10 berusia sekitar 2.5 tahun sejak peluncuran dan masih aktif diproduksi dan dipasarkan sebagai produk current dalam lineup Canon. Meskipun sudah tidak lagi termasuk produk terbaru, V10 masih sangat relevant dan kompetitif di pasar kamera vlog terutama mengingat tidak banyak kompetitor yang menawarkan form factor dan feature set yang serupa di range harga yang sama.
Spesifikasi Lengkap Canon PowerShot V10
Sensor dan Processor
Canon PowerShot V10 menggunakan sensor CMOS tipe 1 inci dengan resolusi efektif 13 megapiksel untuk foto, yang merupakan ukuran sensor yang cukup besar untuk kamera kompak. Sensor 1 inci memiliki area permukaan sekitar 4 kali lebih besar dibanding sensor 1/2.3 inci yang umum digunakan di smartphone atau kamera kompak murah, memberikan keunggulan signifikan dalam hal:
-
Performa cahaya rendah yang lebih baik dengan noise yang lebih rendah saat merekam di kondisi gelap atau indoor
-
Dynamic range yang lebih lebar mampu menangkap detail di area terang dan gelap secara bersamaan tanpa blown out highlights atau crushed shadows
-
Depth of field atau kedalaman bidang yang lebih shallow memungkinkan efek bokeh atau background blur yang lebih natural untuk memisahkan subjek dari latar belakang
-
Detail dan ketajaman gambar yang lebih tinggi terutama saat di-crop atau di-zoom digital
Processor yang digunakan adalah DIGIC X yang merupakan generasi terbaru dari image processor Canon yang powerful dan efisien, mampu memproses data dari sensor dengan cepat untuk autofocus yang responsif, metering yang akurat, serta video encoding 4K tanpa overheat atau lag.
Lensa dan Focal Length
Lensa yang terpasang permanen di Canon PowerShot V10 adalah lensa fixed atau prime dengan focal length 11.26mm yang setara dengan 19mm dalam format full frame 35mm. Ini adalah focal length ultra wide yang sangat luas, cocok untuk vlogging karena:
-
Mampu menangkap area yang sangat lebar sehingga saat kamera dipegang dengan tangan direntangkan atau dipasang di tripod yang pendek, subjek (vlogger) dan background bisa masuk frame dengan baik
-
Memberikan sense of space atau kesan ruang yang lebih luas membuat video terlihat lebih immersive
-
Lebih forgiving untuk framing karena area yang ditangkap sangat luas sehingga tidak perlu terlalu presisi dalam positioning kamera
Aperture lensa adalah f/2.8 yang merupakan aperture cukup terang untuk kamera kompak, memungkinkan lebih banyak cahaya masuk untuk performa low light yang lebih baik, serta potensi untuk mendapatkan sedikit background blur meskipun dengan focal length yang wide, bokeh tidak se-dramatis lensa telefoto.
Lensa tidak memiliki zoom optik karena merupakan prime lens, jadi semua zoom harus dilakukan secara digital yang akan mengurangi kualitas gambar. Ini adalah trade-off yang diambil Canon untuk menjaga ukuran kamera tetap sangat kompak dan fokus pada satu focal length yang paling optimal untuk vlogging.
Kemampuan Video
Resolusi dan Frame Rate
Canon PowerShot V10 mampu merekam video dengan berbagai resolusi dan frame rate:
4K UHD 30fps
Resolusi 3840 x 2160 piksel pada 30 frame per detik adalah mode utama yang menghasilkan kualitas video terbaik dengan detail yang sangat tajam dan smooth motion yang natural untuk mata. Bitrate video sekitar 120 Mbps menggunakan codec H.264 yang menghasilkan file dengan kualitas baik dan ukuran yang reasonable.
4K UHD 25fps
Untuk pasar Eropa atau creator yang prefer frame rate PAL standard, tersedia juga mode 25fps.
Full HD 60fps
Resolusi 1920 x 1080 piksel pada 60 frame per detik untuk motion yang lebih smooth terutama untuk action shots atau footage yang akan di-slow down menjadi slow motion 2x di post production.
Full HD 30fps/25fps
Mode Full HD standar untuk ukuran file yang lebih kecil jika tidak memerlukan resolusi 4K.
Durasi Rekaman
Durasi maksimal per klip video adalah 29 menit 59 detik yang merupakan batasan standar untuk menghindari klasifikasi sebagai video recorder yang memiliki pajak impor lebih tinggi di beberapa negara. Untuk vlogging atau content creation yang biasanya dalam bentuk klip-klip pendek, batasan ini jarang menjadi masalah. Jika membutuhkan rekaman lebih panjang, kamera akan otomatis membuat file baru setelah 30 menit dan rekaman bisa dilanjutkan hingga baterai atau memory card habis.
Format File
Video disimpan dalam format MP4 dengan codec H.264 yang kompatibel dengan hampir semua software editing dan platform sharing video. Tidak ada opsi untuk format lain seperti MOV atau codec yang lebih advanced seperti H.265/HEVC.
Kemampuan Foto
Meskipun Canon PowerShot V10 dirancang terutama untuk video, kamera ini juga bisa mengambil foto still dengan sensor 13 megapiksel. Mode foto tersedia dalam berbagai format:
JPEG
Format standar yang sudah diproses oleh kamera dengan color profile dan sharpening yang siap langsung digunakan atau dishare, dengan pilihan kualitas Fine, Normal, atau Low yang mempengaruhi kompresi dan ukuran file.
RAW (CR3)
Format mentah yang menyimpan semua data dari sensor tanpa processing, memberikan fleksibilitas maksimal untuk editing di software seperti Adobe Lightroom atau Canon Digital Photo Professional dengan kontrol penuh atas exposure, white balance, color grading, dan noise reduction. File RAW berukuran sekitar 15-20 MB per foto.
Continuous Shooting
Untuk action shots atau moment yang cepat, tersedia continuous shooting atau burst mode yang mampu mengambil foto berturut-turut hingga sekitar 7 frame per detik, meskipun tidak secepat kamera dedicated untuk sports atau wildlife yang bisa 20fps atau lebih.
Sistem Audio
Mikrofon Built-in
Canon PowerShot V10 dilengkapi dengan mikrofon stereo built-in yang terletak di bagian atas kamera. Mikrofon ini mampu merekam audio dalam format stereo dengan sampling rate 48kHz yang merupakan standar untuk video production. Kualitas audio dari mikrofon built-in cukup decent untuk basic vlogging terutama di lingkungan yang relatif tenang, namun memiliki keterbatasan:
-
Rentan menangkap wind noise atau suara angin saat outdoor tanpa windscreen
-
Kurang directional sehingga menangkap suara dari semua arah termasuk background noise yang tidak diinginkan
-
Level recording yang tidak bisa di-adjust secara manual, menggunakan auto gain control yang kadang inconsistent
Port Mikrofon Eksternal
Untuk kualitas audio yang lebih baik, tersedia port 3.5mm untuk menghubungkan mikrofon eksternal seperti lavalier mic yang di-clip di kerah baju untuk suara yang lebih dekat dan clear, atau shotgun mic yang lebih directional untuk mengisolasi suara subjek dari background noise. Dengan mikrofon eksternal, kualitas audio bisa meningkat drastis mendekati level profesional.
Audio Monitoring
Sayangnya tidak ada port headphone untuk monitoring audio real-time saat merekam, sehingga tidak bisa memantau kualitas audio yang sedang direkam untuk memastikan level yang tepat atau tidak ada noise yang tidak diinginkan. Ini adalah salah satu kompromi yang diambil untuk menjaga ukuran kamera tetap mungil.
Layar dan Interface
Layar LCD Flip
Canon PowerShot V10 dilengkapi dengan layar LCD touchscreen berukuran 2 inci dengan resolusi sekitar 460 ribu dot. Ukuran layar memang tidak terlalu besar, namun cukup untuk preview dan playback dengan clarity yang acceptable. Keunggulan utama adalah layar bisa diputar 180 derajat menghadap ke depan sehingga vlogger bisa melihat diri sendiri saat merekam, sangat essential untuk vlogging agar bisa memastikan:
-
Framing yang tepat dengan subjek berada di posisi yang diinginkan dalam frame
-
Fokus yang sharp pada subjek bukan background
-
Exposure yang tepat tidak terlalu terang atau gelap
-
Ekspresi wajah atau gesture yang sesuai dengan narasi
Layar juga bisa diputar ke samping atau berbagai sudut lainnya untuk flexibilitas saat merekam dari angle yang berbeda.
Touchscreen Functionality
Layar adalah touchscreen yang memungkinkan navigasi menu dengan tap atau swipe yang intuitif, serta fungsi touch to focus dimana bisa tap pada area tertentu di layar untuk memindahkan titik fokus ke area tersebut, sangat berguna untuk memindahkan fokus secara cepat dari subjek satu ke yang lain atau untuk focus pull effect.
No Viewfinder
Tidak ada viewfinder elektronik atau optical yang biasanya ada di kamera yang lebih advanced. Semua composing dan monitoring harus dilakukan melalui layar LCD. Untuk vlogging ini bukan masalah karena memang layar lebih praktis, namun untuk fotografi di outdoor dengan sinar matahari terang, viewfinder akan lebih mudah untuk melihat exposure dengan akurat.
Autofocus
Canon PowerShot V10 menggunakan sistem autofocus Dual Pixel CMOS AF yang merupakan teknologi autofocus terbaik dari Canon yang juga digunakan di kamera mirrorless dan DSLR mereka. Sistem ini menggunakan phase detection autofocus yang jauh lebih cepat dan akurat dibanding contrast detection autofocus yang umum di kamera kompak murah.
Face Detection dan Tracking
Kamera mampu mendeteksi wajah dalam frame dan otomatis fokus pada wajah, sangat berguna untuk vlogging dimana wajah vlogger adalah subjek utama yang harus selalu tajam. Tracking autofocus akan mengikuti wajah meskipun subjek bergerak dalam frame, mempertahankan fokus tanpa perlu refocus manual.
Eye Detection
Di mode foto, tersedia eye detection autofocus yang lebih presisi fokus pada mata subjek yang merupakan titik fokus paling penting untuk portrait. Di mode video, eye detection tidak aktif namun face detection sudah cukup untuk menjaga wajah tetap sharp.
Touch AF
Seperti disebutkan sebelumnya, bisa menggunakan touch pada layar untuk memindahkan titik fokus ke area tertentu, memberikan kontrol manual penuh kapan diperlukan.
Performa Autofocus
Dalam testing, autofocus Canon PowerShot V10 cukup cepat dan akurat dalam kondisi cahaya baik. Acquisition time atau waktu dari menekan tombol hingga fokus tercapai sekitar 0.1-0.3 detik yang cukup responsif. Tracking autofocus bekerja dengan baik untuk subjek yang bergerak dengan kecepatan normal seperti walking atau gesturing saat vlogging. Performa low light masih acceptable hingga kondisi cukup gelap meskipun mulai hunting atau mencari fokus bolak-balik saat kondisi sangat gelap dengan kontras rendah.
Stabilisasi Gambar
Canon PowerShot V10 menggunakan stabilisasi gambar elektronik atau digital image stabilization yang bekerja dengan cara cropping sedikit dari area sensor kemudian menggunakan algoritma untuk mengkompensasi gerakan kamera dengan menggeser area crop tersebut. Sistem ini berbeda dengan optical image stabilization yang menggunakan elemen lensa atau sensor yang bergerak secara fisik untuk mengkompensasi getaran.
Efektivitas Stabilisasi
Stabilisasi elektronik di V10 cukup efektif untuk mengurangi shake atau guncangan kecil saat merekam handheld atau sambil berjalan pelan. Hasilnya adalah footage yang lebih smooth dan watchable dibanding tanpa stabilisasi sama sekali. Namun, stabilisasi ini tidak sehalus atau sekuat stabilisasi gimbal mekanis 3-axis yang bisa menangani gerakan lebih ekstrem dengan hasil yang sangat smooth seperti floating camera.
Untuk hasil terbaik, stabilisasi V10 cocok untuk:
-
Talking head vlog dimana kamera statis di tripod atau dipegang stabil
-
Walking shot dengan kecepatan normal dan gerakan yang controlled
-
Panning atau gerakan kamera yang smooth dan deliberate
Kurang cocok untuk:
-
Running shot atau gerakan sangat cepat yang akan menghasilkan shake yang terlalu ekstrem untuk dikompensasi
-
Riding in vehicle di jalan yang tidak rata dimana getaran kontinyu sangat besar
-
Sports atau action footage dengan gerakan sangat dinamis
Crop Factor
Trade-off dari stabilisasi elektronik adalah adanya crop atau pengurangan area yang direkam sekitar 10% dari tepi frame untuk memberi ruang bagi algoritma stabilisasi menggeser image. Dengan lensa yang sudah ultra wide 19mm, setelah crop untuk stabilisasi field of view efektif sedikit lebih sempit sekitar 21mm equivalent, meskipun masih sangat wide untuk vlogging.
Konektivitas
WiFi dan Bluetooth
Canon PowerShot V10 dilengkapi dengan WiFi 802.11b/g/n dan Bluetooth 4.2 untuk konektivitas wireless ke smartphone atau tablet. Fungsi utama konektivitas ini adalah:
Transfer File
Bisa transfer foto atau video dari kamera ke smartphone secara wireless menggunakan aplikasi Canon Camera Connect yang tersedia gratis di iOS dan Android. Transfer sangat memudahkan workflow content creator yang ingin langsung edit atau upload konten dari smartphone tanpa perlu kabel atau card reader. Kecepatan transfer via WiFi sekitar 5-10 MB per detik tergantung kekuatan sinyal, cukup cepat untuk foto namun bisa memakan waktu untuk video 4K yang file size nya besar.
Remote Control
Aplikasi Canon Camera Connect juga bisa digunakan sebagai remote control untuk mengoperasikan kamera dari jarak jauh, termasuk memulai dan menghentikan rekaman video, mengambil foto, mengubah setting seperti exposure atau white balance, serta melihat live view dari kamera di layar smartphone. Ini sangat berguna untuk setup dimana kamera ditempatkan di posisi yang sulit dijangkau atau untuk solo content creator yang merekam diri sendiri tanpa camera operator.
USB Type-C
Port USB Type-C tersedia untuk:
-
Charging baterai in-camera tanpa perlu melepas baterai dan menggunakan charger terpisah, bisa charge langsung dari powerbank atau laptop saat travelling
-
Transfer file ke komputer dengan kecepatan USB 2.0 yang lebih lambat dibanding card reader namun tetap fungsional sebagai backup option
-
Live streaming dengan menghubungkan kamera ke komputer dan menggunakan Canon webcam utility, menjadikan V10 sebagai webcam berkualitas tinggi untuk video conference, live stream, atau content creation yang membutuhkan kualitas video lebih baik dari webcam built-in laptop
Baterai dan Daya Tahan
Baterai NB-13L
Canon PowerShot V10 menggunakan baterai lithium-ion NB-13L yang removable dengan kapasitas 1250mAh. Daya tahan baterai menurut rating CIPA adalah sekitar 80 menit atau 1 jam 20 menit untuk video recording 4K 30fps secara kontinyu, atau sekitar 200 foto jika digunakan untuk fotografi.
Dalam penggunaan real-world, daya tahan bisa bervariasi tergantung:
-
Jika menggunakan WiFi atau Bluetooth secara kontinyu, baterai akan terkuras lebih cepat
-
Recording 4K mengkonsumsi daya lebih besar dibanding Full HD
-
Suhu lingkungan yang dingin akan mengurangi kapasitas baterai
-
Penggunaan layar LCD yang terus menyala mengkonsumsi daya signifikan
Untuk full day shooting atau event yang panjang, sangat disarankan membawa baterai cadangan minimal 1-2 buah agar tidak kehabisan daya di tengah jalan. Baterai NB-13L original Canon dijual sekitar Rp600 ribu hingga Rp800 ribu, atau bisa menggunakan baterai third-party yang lebih murah sekitar Rp200 ribu hingga Rp400 ribu meskipun kapasitas dan reliabilitas mungkin tidak sebaik original.
Charging
Baterai bisa di-charge dengan dua cara:
In-camera via USB-C
Bisa charge baterai tanpa perlu melepas dari kamera dengan menghubungkan kabel USB-C ke adaptor USB atau powerbank. Waktu charging penuh sekitar 2-3 jam tergantung output charger. Metode ini sangat praktis saat travelling karena tidak perlu membawa charger terpisah, cukup bawa powerbank dan kabel USB-C yang bisa digunakan untuk berbagai device.
External Charger CB-2LHE
Charger eksternal yang included di box memungkinkan charging baterai di luar kamera, lebih praktis jika punya beberapa baterai karena bisa charge satu baterai sambil menggunakan baterai lain di kamera. Charger ini connect ke power outlet dengan kabel yang bisa dilepas.
Memory Card
Canon PowerShot V10 menggunakan kartu memori SD, SDHC, atau SDXC dengan kompatibilitas hingga kapasitas 512GB atau bahkan 1TB untuk card terbaru. Untuk video 4K, sangat disarankan menggunakan kartu memory dengan speed class minimal UHS-I U3 atau V30 yang menjamin write speed minimal 30 MB/s untuk recording 4K 30fps tanpa dropped frames atau error.
Rekomendasi kartu memori:
-
SanDisk Extreme 64GB atau 128GB dengan speed U3 V30
-
Samsung EVO Plus atau EVO Select dengan spec serupa
-
Kingston Canvas Go Plus atau React
-
Lexar Professional 633x atau lebih tinggi
Untuk shooting seharian dengan mix video 4K dan foto, kartu 64GB biasanya cukup untuk sekitar 1-1.5 jam footage 4K atau ratusan foto. Untuk keamanan, sangat disarankan membawa minimal 2 kartu memory untuk backup jika satu kartu penuh atau bermasalah.
Desain dan Ergonomi
Ukuran dan Bobot
Dengan dimensi hanya 90.3 x 62.6 x 34.3 mm dan bobot superlight 211 gram termasuk baterai dan kartu memori, Canon PowerShot V10 adalah salah satu kamera vlog terkecil dan teringan di pasar. Ukuran yang sangat mungil ini berarti:
-
Bisa dengan mudah dimasukkan ke saku celana, saku jaket, atau tas kecil tanpa memakan banyak ruang
-
Sangat ringan untuk dipegang dengan satu tangan dalam waktu lama tanpa lelah
-
Tidak conspicuous atau mencolok saat digunakan di tempat umum, cocok untuk street vlogging atau candid content
-
Travel friendly karena tidak menambah berat atau bulk signifikan dalam packing
Form Factor
Desain V10 sangat unik dengan form factor vertikal atau portrait orientation yang berbeda dari mayoritas kamera yang landscape orientation. Bentuk ini dirancang khusus agar kamera bisa dipegang dengan natural grip dengan tangan di bawah saat merekam diri sendiri, serta agar mudah diletakkan berdiri di atas meja atau surface datar tanpa perlu tripod untuk quick setup.
Material dan Build Quality
Body kamera terbuat dari plastik polycarbonate yang rigid dan cukup durable untuk kamera di size ini. Meskipun bukan metal body seperti kamera premium yang lebih mahal, build quality terasa solid tanpa flex atau creaking saat dipegang. Finishing matte dengan texture di beberapa area yang memberikan grip lebih baik. Tersedia dalam dua pilihan warna yaitu hitam dan putih, dengan putih yang lebih unique dan eye-catching.
Kamera tidak memiliki weather sealing atau perlindungan terhadap debu dan air, sehingga harus hati-hati saat digunakan di kondisi cuaca buruk atau lingkungan yang dusty atau humid. Untuk proteksi ekstra, bisa menggunakan case atau housing waterproof third-party jika diperlukan.
Kontrol dan Button
Button dan control di V10 disederhanakan untuk ease of use:
-
Tombol power di bagian atas untuk on/off
-
Tombol record besar berwarna merah untuk start/stop recording yang sangat mudah dijangkau bahkan tanpa melihat
-
Tombol mode untuk switch antara video, foto, dan playback mode
-
Tombol menu untuk akses ke setting dan configuration
-
Layar touchscreen untuk navigasi dan control yang lebih advanced
Tidak ada banyak tombol fisik atau dial yang umum di kamera lebih advanced, karena target user V10 adalah beginner hingga intermediate creator yang prefer simplicity dan ease of use dibanding kontrol manual yang kompleks.
Mounting
Di bagian bawah kamera terdapat tripod socket standar 1/4 inch yang kompatibel dengan mayoritas tripod, monopod, atau mounting solution di pasaran. Socket ini allow kamera dipasang di:
-
Tripod mungil atau gorilla pod untuk stable shots
-
Selfie stick atau extension pole untuk reach yang lebih jauh atau angle yang unik
-
Clamp atau suction mount untuk attach ke berbagai permukaan
-
Gimbal stabilizer kecil seperti DJI OM atau Zhiyun Smooth untuk stabilisasi ultimate
Berapa Harga Kamera Canon IXUS?
Canon IXUS adalah lini kamera kompak yang sudah cukup lama tidak diproduksi lagi oleh Canon, dengan model terakhir seperti Canon IXUS 285 HS atau IXUS 190 yang diluncurkan sekitar tahun 2017-2018. Di era kejayaannya sekitar tahun 2000-an hingga pertengahan 2010-an, Canon IXUS adalah salah satu lini kamera kompak paling populer dengan desain yang sangat slim, stylish, dan portable, sangat digemari terutama oleh kalangan wanita dan traveler yang menginginkan kamera saku berkualitas sebelum era smartphone dengan kamera bagus menjadi mainstream.
Harga Canon IXUS Saat Masih Produksi
Saat masih aktif diproduksi, harga Canon IXUS bervariasi tergantung model dan spesifikasi:
IXUS Entry Level
Model entry seperti IXUS 160, IXUS 175, atau IXUS 190 dengan sensor kecil dan zoom moderat dijual dengan harga berkisar Rp1.5 juta hingga Rp2.5 juta saat masih baru.
IXUS Mid Range
Model menengah seperti IXUS 275 HS atau IXUS 285 HS dengan sensor yang sedikit lebih baik, zoom lebih panjang, atau fitur tambahan seperti WiFi dijual dengan harga sekitar Rp2.5 juta hingga Rp3.5 juta.
Harga Canon IXUS Saat Ini (2025)
Karena sudah discontinued dan tidak diproduksi lagi, Canon IXUS hanya bisa ditemukan di pasar second atau bekas dengan harga yang sangat murah karena teknologi yang sudah outdated dibanding smartphone modern:
Harga Bekas:
-
Model lama tahun 2010-2015: Rp300 ribu – Rp800 ribu
-
Model lebih baru tahun 2016-2018: Rp800 ribu – Rp1.5 juta
Harga sangat murah ini mencerminkan bahwa kamera kompak basic seperti IXUS sudah tidak lagi kompetitif dengan kamera smartphone yang kualitasnya sudah menyamai atau bahkan melampaui kamera kompak murah, sehingga demand untuk kamera jenis ini sangat rendah.
Perbandingan IXUS vs PowerShot V10
Canon PowerShot V10 dan IXUS adalah dua produk yang sangat berbeda meskipun sama-sama berada di lini PowerShot/IXUS compact camera:
Target Market:
-
IXUS: Casual photographer yang ingin kamera saku simple untuk foto sehari-hari
-
V10: Content creator dan vlogger yang fokus pada video production
Sensor Size:
-
IXUS: Sensor kecil 1/2.3 inch
-
V10: Sensor jauh lebih besar 1 inch
Video Capability:
-
IXUS: Video basic 720p atau 1080p dengan kualitas terbatas
-
V10: Video 4K dengan fitur advanced untuk vlogging
Price Range:
-
IXUS: Rp1.5-3 juta saat masih produksi
-
V10: Rp6.5-7 juta
Jelas bahwa V10 adalah produk yang jauh lebih advanced dan specialized dibanding IXUS yang merupakan point-and-shoot camera basic.
Perbandingan dengan Kompetitor
Canon PowerShot V10 vs Sony ZV-1
Sony ZV-1 adalah kompetitor langsung Canon V10 dengan positioning yang sangat serupa sebagai kamera vlog kompak.
Keunggulan Sony ZV-1:
-
Sensor 1 inch dengan resolusi lebih tinggi 20MP
-
Lensa zoom 24-70mm equivalent memberikan fleksibilitas framing
-
Kualitas video sedikit lebih baik dengan more advanced codec options
-
Mic windscreen yang detachable untuk better audio outdoor
-
Lebih banyak kontrol manual untuk advanced users
Keunggulan Canon V10:
-
Ukuran lebih kecil dan lebih ringan (211g vs 294g)
-
Harga lebih murah (Rp6.5 juta vs Rp10-11 juta)
-
Form factor vertikal lebih ergonomis untuk selfie vlogging
-
Lebih simple dan user-friendly untuk beginners
Kesimpulan:
Sony ZV-1 lebih untuk intermediate to advanced creator yang butuh kontrol lebih dan willing to pay premium, sementara Canon V10 lebih untuk beginner to casual creator yang prioritas pada portability dan affordability.
Canon PowerShot V10 vs DJI Osmo Pocket 3
DJI Osmo Pocket 3 adalah gimbal camera yang juga populer di kalangan vlogger.
Keunggulan DJI Osmo Pocket 3:
-
Stabilisasi mekanis 3-axis yang jauh lebih superior
-
Sensor 1 inch dengan resolusi 4K hingga 120fps
-
Tracking autofocus yang sangat advanced dengan ActiveTrack
-
Layar yang bisa diputar untuk berbagai angle
-
Aksesoris ecosystem yang sangat luas
Keunggulan Canon V10:
-
Lebih sederhana tanpa gimbal mechanism yang kompleks
-
Audio dari Canon lebih natural tanpa motor noise dari gimbal
-
Harga sedikit lebih murah tergantung bundle
-
Brand Canon dengan ecosystem luas dan after-sales support baik
Kesimpulan:
DJI Pocket 3 lebih untuk yang prioritas pada stabilisasi ultimate dan advanced features, sementara V10 lebih straightforward dan simple.
Canon PowerShot V10 vs Smartphone Flagship
Banyak yang bertanya apakah worth it membeli kamera vlog terpisah atau cukup menggunakan smartphone flagship seperti iPhone 15 Pro atau Samsung S24 Ultra.
Keunggulan Dedicated Camera (V10):
-
Sensor lebih besar dengan performa low light lebih baik
-
Ergonomi lebih baik untuk extended recording
-
Audio input options dengan port mic eksternal
-
Tidak menguras baterai smartphone
-
Dedicated device untuk content creation
Keunggulan Smartphone:
-
All-in-one device tidak perlu bawa peralatan terpisah
-
Bisa langsung edit dan upload tanpa transfer file
-
Kamera yang lebih versatile dengan multiple lenses
-
Computational photography yang advanced
-
Sudah owned tidak perlu beli baru
Kesimpulan:
Untuk casual occasional vlogging, smartphone modern sudah sangat capable. Untuk serious content creator yang vlogging secara regular, dedicated camera seperti V10 memberikan better ergonomics, better audio options, dan workflow yang lebih professional.
Kelebihan dan Kekurangan Canon PowerShot V10
Kelebihan
Portabilitas Maksimal
Ukuran sangat kecil dan bobot superlight membuat V10 bisa dibawa kemana saja tanpa effort, sangat ideal untuk travel vlogger atau creator yang sering mobile.
Sensor 1 Inch
Sensor yang lebih besar dibanding smartphone atau kamera kompak murah memberikan kualitas gambar yang noticeably better terutama di low light.
Desain Optimal untuk Vlogging
Layar flip 180 derajat, form factor vertikal, lensa ultra wide, semua dirancang specifically untuk vlogging membuat user experience sangat smooth.
Autofocus Cepat dan Akurat
Dual Pixel AF yang cepat dan reliable membuat fokus tidak menjadi concern, bisa trust camera untuk keep subject sharp.
Harga Terjangkau
Di kisaran Rp6.5 juta, V10 adalah salah satu kamera vlog paling affordable dengan sensor 1 inch dan feature set yang komprehensif.
Simplicity
Interface yang simple dan straightforward sangat ramah untuk beginners yang tidak ingin overwhelmed dengan terlalu banyak setting.
Kekurangan
No Lens Zoom
Fixed focal length 19mm tidak bisa zoom optik, semua zoom harus digital yang mengurangi quality. Kurang fleksibel untuk berbagai shooting scenario.
Durasi Baterai Terbatas
80 menit recording time cukup limited untuk full day shooting, perlu membawa baterai spare yang menambah cost dan bulk.
No Headphone Jack
Tidak bisa monitor audio real-time saat recording, harus rely on post-production untuk check audio quality.
Layar Kecil
2 inch screen dengan resolusi terbatas kadang sulit untuk judge focus atau exposure dengan akurat especially di outdoor bright condition.
No Weather Sealing
Tidak ada proteksi terhadap debu atau air, harus extra careful di outdoor atau humid environment.
Limited Manual Control
Bagi advanced users yang ingin full manual control atas setiap aspect, V10 cukup limited dengan kontrol yang disederhanakan.
Stabilisasi Kurang Kuat
Electronic stabilization lumayan tapi not amazing, untuk walking shots atau dynamic movement, result bisa masih shaky dibanding gimbal atau optical IS.
No 4K 60fps
Video terbatas hingga 4K 30fps, untuk yang butuh 60fps untuk slow motion atau smoother motion, harus turun ke Full HD.
Canon PowerShot V10 adalah pilihan yang excellent untuk content creator pemula hingga intermediate yang mencari kamera vlog yang sangat portable, mudah digunakan, dan menghasilkan kualitas video yang good enough untuk YouTube, Instagram, TikTok, atau platform media sosial lainnya tanpa harus invest di kamera yang jauh lebih mahal atau complex. Dengan harga sekitar Rp6.5 juta untuk unit baru atau Rp5-6 juta untuk unit bekas dengan kondisi baik, V10 menawarkan value proposition yang compelling terutama karena sensor 1 inch yang jauh lebih besar dibanding smartphone atau action camera, kombinasi dengan lensa ultra wide 19mm, layar flip yang essential untuk vlogging, autofocus yang cepat dan reliable, serta build quality yang solid meskipun dalam package yang sangat mungil dan ringan.
Sangat Cocok Untuk:
-
Travel vlogger yang prioritas pada portability dan lightweight gear
-
Beginner content creator yang baru mulai serius di content creation dan butuh upgrade dari smartphone
-
Casual vlogger yang merekam lifestyle, daily vlog, atau personal content tanpa requirement production value super tinggi
-
Student atau hobbyist dengan budget terbatas yang tidak bisa afford kamera vlog premium seperti Sony ZV-1
-
Yang sudah punya mirrorless atau DSLR untuk fotografi dan butuh compact camera khusus untuk vlogging tanpa harus bawa setup besar
Kurang Cocok Untuk:
-
Professional videographer yang butuh full manual control, advanced codec, atau workflow yang complex
-
Action atau adventure content creator yang butuh stabilisasi ultimate untuk extreme sports atau dynamic movement
-
Yang butuh flexibility lensa zoom untuk berbagai focal length dalam satu shooting
-
Long form content creator yang butuh recording time sangat panjang tanpa interupsi ganti baterai
-
Yang sudah punya smartphone flagship dengan kamera excellent dan tidak perlu dedicated device
Secara keseluruhan, Canon PowerShot V10 adalah produk yang well-executed dengan focus yang jelas pada target market vlogger yang ingin simplicity dan portability tanpa sacrifice too much pada quality. Meskipun ada beberapa limitation seperti no zoom lens, battery life yang limited, atau stabilisasi yang not as good as gimbal, untuk kebanyakan vlogging use case, V10 sudah sangat adequate dan akan menghasilkan content yang looks professional dengan effort yang minimal. Sangat recommended untuk yang serius ingin meningkatkan kualitas video content mereka namun tidak ingin complexity atau investment yang terlalu besar di awal content creation journey mereka.
Interogator Blog teknologi gadget canggih terbaru

